Tuesday 3 November 2015

RENUNGAN: MANUSIA ITU TEMPATNYA SALAH KARENA YANG BENAR PASTI ALLAH SWT

Assalamu'alaikum teman-teman yang diberkahi oleh Allah SWT..
Bagaimana harimu? menyenangkan? atau nano-nano? ada asam, manis, pedas, asin.hoho..
Tulisan kali ini tentang curahan hati Emma sendiri. Pasti pernah diantara kita berada di posisi "SERBA SALAH" benar juga nggak, salah juga nggak seharusnya dibesar-besarkan.
Karena pada dasarnya..
Manusia itu tempatnya SALAH, yang BENAR pasti Allah SWT
 https://saputra3di.files.wordpress.com/2013/11/5363612449_c96ffdc60f_z.jpg

*****************************************************************************************************************

    "Aku minta maaf ya.. aku nggak bermaksud kayak gitu..." jawabku dengan penuh penyesalan.
     "Aku sudah tidak percaya lagi sama kamu..." jawabnya dengan nada penuh kemarahan.

     Ibarat nasi sudah menjadi bubur dan buburnya tidak selera dimakan walaupun ada campuran krupuk maupun abon
      Maksud dari kalimat bercetak tebal di atas ialah suatu kesalahan yang sudah terlanjur terjadi memang hanya penyesalan yang diterima. Meskipun pasti ada pembelajaran dibalik suatu kesalahan itu tetapi tetap saja membekas. Apalagi masalah kepercayaan orang terhadap kita, jika sudah mengecewakan orang lain maka orang yang kita kecewakan itu tidak akan percaya kepada kita lagi atau sulit sekali untuk percaya lagi. 

    Kata "maaf" dengan penuh ketulusan mungkin bisa dimaafkan, tetapi akan tetap teringat. Marah, marah adalah salah satu cara yang wajar dilakukan saat hati disakiti oleh orang lain. Lantas apakah marah dapat menyelesaikan masalah? apakah tidak cukup dengan meminta maaf dan memaafkan?

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”  - (QS. Al-Imran: 133-134)

************************************************************************ 

   Ada suatu cerita, mana kala seorang syeikh dan dua orang muridnya sedang berjalan kemudian melihat ada sepasang suami istri yang sedang bertengkar di pinggir jalan. Terjadilah percakapan diantara mereka..
Santri 1: " Mengapa ketika marah harus berteriak?"
Santri 2: " Iya karena kehilangan kesabaran makanya mereka berteriak.."
Santri 1: "Mengapa harus berteriak tepat di depan orangnya? kan tanpa berteriak juga kedengaran, mengapa tidak berbicara secara halus?"
Santri 2:" Orang yang marah itu emosinya meledak-ledak bagaimana mungkin bisa dengan lembut?"

Mereka berdua saling berdebat hingga syeikh menengahi mereka..

Syeikh: "Kalian tahu kenapa orang yang saling marah-marahan kalau berbicara harus berteriak? karena saat saling marah, hati mereka jaraknya saling berjauhan. Sehingga mereka harus berteriak agar perkataannya dapat didengar". Jadi saat kamu marah dengan seseorang, jangan biarkan hati kalian menjauh, jangan biarkan perkataan yang kasar dan buruk menjauhkan hati kalian. Karena jika dibiarkan maka suatu hari jaraknya akan sulit sekali untuk ditempuh. 

**************************************************************************************************************

  
Orang baik bukan yang tidak mempunyai kesalahan sama sekali, tetapi orang baik itu yang kebaikannya lebih banyak daripada kesalahannya. Kalimat itu aku dengarkan dari ceramah seorang uztad di radio rumah warga ketika menunggu antrian "nambang" di tepi sungai saat perjalanan pulang dari kantor. 
  Sepanjang perjalanan pulang aku merenungi kalimat uztad yang aku dengar di radio itu.
 "Aku merenungkan semuanya, memang aku bersalah dan seakan alam sekitarku mengerti perasaan ini sekarang..." kataku dalam hati. 

******************************************************************

     Aku memang jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT

     Kalimat bercetak tebal di atas sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kalimat itu bukan gombalan, tapi benar. Saat orang lain bersalah kepada dirimu, kamu berpikir kamu yang benar. Tetapi ketahuilah bahwa kamu juga tidak sempurna yang jauh dari kesalahan, apalagi dia yang kini meminta maaf dihadapanmu. 
    Seperti peribahasa Gajah di pelupuk mata tak tampak, tetapi semut di seberang lautan tampak. Begitu juga hakikat manusia kadang terlalu fokus dengan kesalahan orang lain yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik-baik hingga lupa bahwa diri sendiri juga tidak luput dari kesalahan.
     Ada seorang teman yang berkata bijak kepadaku " Cukup maafkanlah dia yang menyakitimu dan cukup engkau tahu bagaimana dia memperlakukanmu" sungguh sangat menohok di dada kalimat dari temanku itu.

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”  - (QS. Asy-Syura : 43)
 
******************************************************************

  Diri ini seperti magnet yang akan menarik apa saja yang memang dapat ditarik dan itu kembali pada pikiran dan hati kita

 dan aku introspeksi diri, aku jadikan pembelajaran dalam hidupku serta menegaskan pada diriku bahwa aku tidak bisa lemah karena kesalahan ini, kesalahan tetap kesalahan yang harus ditebus dan diterima konsekuensinya tetapi yang terpenting adalah diri ini semakin kuat dengan segala terpaan ujian yang datang tanpa harus melihat ke belakang.
 
Ya Allah SWT, ampunilah dosa hambamu ini..
Dekatkanlah hamba pada orang-orang yang sholeh sholehah..
Jauhkanlah hamba dari prasangka buruk dan keburukan..

Jika luka tidak bisa diobati dengan kata maaf..
Maka obat satu-satunya adalah lewat do'a..
dan pasti tak bisa menolak datangnya do'a..
Sebaik-baiknya do'a adalah yang mendo'akan kebaikan..
datang pada diri orang lain dan diri sendiri..

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbVEQpFXMbx2yiusFyXp8SbqQjcfIPSb8Bi8f-ghRiBX6ETHHNuD-fCtBCdtXSjXEP2JDG88YBNy1Fn2dCYd2_36Zd0Dh3_T4tTEnH_8xF1fzetktdTvNnW3PQbzVNnv8M5D0cU8j6TmY/s1600/523420_316123825122047_100001732950012_805929_157890863_n.jpg
*************************************************************

Sekian tulisan Emma kali ini guys..
Semoga bermanfaat yaa..
Wassalamu'alaikum..

Keep writing,always inspiring# 30DWC 
  

2 comments:

  1. Karena saat saling marah, hati mereka jaraknya saling berjauhan. Sehingga mereka harus berteriak agar perkataannya dapat didengar".


    Manteep :D

    ReplyDelete