Tuesday 17 November 2015

AKU MENIKAHIMU KARENA ALLAH SWT MAU

AKU MENIKAHIMU KARENA ALLAH MAU..

Ini adalah penggalan lirik dari lagu Anandito Dwis. Salah satu penyanyi hebat yang pernah Emma tahu. Lagunya tidak hanya sekadar lagu cinta, tetapi setiap kata-kata dalam lirik lagunya terselip pesan yang sangat bermakna. 

Kali ini Emma tidak akan membahas tentang lirik lagu Anandito Dwis melainkan makna dari judul tulisan kali ini.

Aku menikahimu karena Allah mau..
Menikah hanya untuk beribadah kepada Allah..
Karena pernikahan menyempurnakan agamaku..

Suatu jalan pernikahan yang diridhoi Allah SWT yaitu melalui "Ta'aruf", sebenarnya istilah ta'aruf tidak ada kaitannya dengan pernikahan. Tetapi umumnya orang-orang mengartikannya dengan tahap perkenalan laki-laki dan perempuan sesuai batasan-batasan islam.

Sekadar informasi: sebelum Emma fokus untuk berhijrah (dan dalam proses berhijrah penuh dengan ujian), tidak pernah terpikirkan masuk akal banget yang namanya "ta'aruf" dalam hal mencari jodoh. Masa' iya di zaman sekarang beneran ada pernikahan sekali seumur hidup happy ending dengan cara "Ta'aruf"?

***

Kali ini kisah datang dari murobbi-ku liqo' sebut saja namanya Mbak Tila. Murobbi itu apa? Emma mengartikannya seseorang yang membimbing untuk belajar dan tentunya yang Emma maksud disini adalah belajar mengenal islam. 

Well, memang kisah apa yang bisa dibagikan denganmu reader?   

Mbak Tila menikah dengan suaminya melalui jalan "Ta'aruf". Melalui proposal pernikahan. WAW.. proposal. Seperti skripsikah? atau proposal penelitian?

Proposal pernikahan garis besarnya berisi tentang kelebihan dan kekurangan si pembuat proposal (tentunya yang ingin menikah melalui jalan "Ta'aruf"). Selain itu juga berisi kriteria calon suami/istri yang sesuai harapan. Setelah itu dikumpulkan kepada murobbi atau pihak ketiga yang ingin membantu dalam pencarian jodoh sesuai kriteria, bisa melalui uztad/uztadzah. Pihak tersebut akan menukarkan proposal kepada pihak lain dengan tugas sama. Nanti jika ada yang sesuai, proposal tersebut akan diberikan kepada calon suami/istri. Si pembuat proposal tadi juga memperoleh proposal calonnya. Jika keduanya sudah saling cocok, maka akan diadakan proses pertemuan keluarga untuk menentukan tanggal pernikahan. Dan... happy wedding's days..

Apa begitu singkat dan mudahkah prosesnya? iya. Memang benar..
Karena islam itu mempermudah..
Seingatku proses "Ta'aruf" Mbak Tila hanya berlangsung selama empat bulan. Bulan pertama pertemuan keluarga kemudian selang tiga bulan diadakan prosesi pernikahan. Eits... tapi proses memperoleh calon suami/istri yang sesuai isi proposal membutuhkan waktu yang tidak pasti. Entah kapan memperoleh calon suami/istri yang sesuai kriteria, bisa satu bulan, enam bulan, satu tahun, bahkan beberapa tahun.

So..., perbanyaklah beribadah dan bersedekah..biar cepat datang.hehe

Apa menurutmu Mbak Tila dan suami bahagia?

tentu. karena... Mereka menikah Karena Allah SWT mau. Jika bukan karena Allah SWT, mereka tidak akan dipertemukan untuk menjalani ibadah pernikahan. Katanya kalau jodoh itu mirip? betul. Tetapi bukan berarti mirip secara fisik ya. Disini mirip lebih diartikan kepada persamaan visi dan persamaan ketaqwaan. Seperti Mbak Tila dan suami, mereka memiliki kesamaan yang sama dan luar biasa yaitu di dahi mereka memiliki dua tanda titik yang sama. WAW, berarti mereka dipertemukan karena sering melaksanakan sholat malam dan bermunajat kepada Allah SWT. Subhannallah..

Sebenarnya perkenalan lawan jenis dalam islam tidak hanya melalui proposal pernikahan, yang penting ada pihak ketiga. Pihak ketiga bisa orang tua sendiri, teman, sahabat, guru. Yang penting pihak ketiga itu yang sangat paham dengan diri ini dan benar-benar mau menjodohkan dengan orang yang tepat. Dan.. katanya cinta tidak boleh dipaksakan, begitu juga dengan cara "ta'aruf" jika tidak sesuai boleh dibatalkan. Tetapi harus beretika ya reader. Jangan sampai menyinggung perasaan calon suami/istri. Supaya lebih mantap sebaiknya istikharah dulu.

***
"Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa enggan melaksanakan sunahku, ia bukan termasuk golonganku. Menikahlah..karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat. Barangsiapa memiliki kemampuan untuk menikah, menikahlah! Dan, barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya dari berbagai syahwat" (HR. Ibnu Majah)


 Meski kita dipertemukan tak sengaja..
Tapi kuyakin rencananya yang terindah untuk kita..
Aku menikahimu karena Allah mau..
Telah lama ku menanti kehadiranmu di hati..

*** 

iya semoga reader yang belum menemukan tulang rusuknya sampai sekarang segera dipertemukan dengan cara terindah dan tak disangka-sangka. 
Semoga bermanfaat tulisan Emma kali ini..

keep writing, always inspiring# 30dwc

No comments:

Post a Comment