Monday 16 November 2015

KARENA AKU WANITA, AKU SANGGUP MELAKUKANNYA

" Kenapa tadi dia menangis dan buru-buru pulang?" tanya seorang teman kepadaku.
" Nggak tau.." jawabku seakan benar-benar tidak tahu sama sekali.

     Seorang temanku terlihat buru-buru pulang di acara kajian kala itu. Sebelumnya aku melihatnya sedang telepon dengan seseorang dengan nada sedikit keras. Entah dia sedang berbicara dengan siapa. Tapi sepertinya aku tahu dia berbicara dengan... dengan suaminya. Suami yang meninggalkannya tanpa kejelasan selama enam bulan terakhir.  Dia hanya ibu rumah tangga dengan seorang anak putri yang masih balita. Selama suaminya tidak mengirim uang padanya, dia hanya menggantungkan hidup dari pekerjaan barunya yaitu.. guru ngaji. Kalian tahu berapa honor guru ngaji sekarang? tentunya lebih rendah dibandingkan honor guru les pelajaran umum. Dia memang menikah di usia yang masih sangat mudah, katanya sih karena atas dasar cinta. Hemm.. memang hidup hanya makan cinta.


***

   Pada tulisan sebelumnya Emma membahas tentang 3 keajaiban perempuan alias wanita ya. Bagi yang belum membaca silakan klik ini http://emmafebryanti.blogspot.co.id/2015/11/3-keajaiban-perempuan.html dan tulisan kali ini ada hubungannya. Semoga ada hikmah dibalik kisah berikut ini ya.

   Kisah datang dari seorang wanita hebat single parent. Sebut saja Ibu Rahma, perceraian dengan mantan suaminya membuatnya harus menghidupi ketiga anaknya sendiri. Kewajiban mantan suaminya sebagai seorang ayah lepas begitu saja tanpa kejelasan. Pekerjaan utama Bu Rahma adalah seorang pegawai swasta. Beliau tidak memiliki kedudukan yang tinggi di perusahaan tempatnya bekerja. Jangan tanya berapa gajinya, selama delapan tahun bercerai beliau sanggup menyekolahkan ketiga putrinya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anak pertama masih duduk di bangku SMA kelas 3, anak kedua kelas 2 SMP sedangkan yang terkecil kelas 6 SD. Gaji beliau untuk makan sehari-hari, membayar kontrakan dan biaya sekolah saja sudah sangat bersyukur sekali. Setiap hari Bu Rahma harus mengatur keuangan. Beliau selalu memikirkan.

besok makan apa ya?
ada beras nggak ya?
anak-anak ada uang saku sekolah nggak? 

   Hingga kondisi sakitpun tidak dihiraukan. Apa menurutmu beliau terlihat kuat? tentu tidak. Beliau hanya memainkan peran saja. Beliau berusaha melakoni perannya dengan rapi sebagai ibu dan ayah sekaligus. Apa menurutmu beliau tidak pernah menangis? tentu saja tidak, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. Tetapi beliau tidak ingin terlihat putus asa dihadapan ketiga putrinya.

   Sehari saja tidak ada kabar dari suami rasanya kangen banget, apalagi sebulan, setahun bahkan hingga bercerai. Rasanya seperti mengarungi lautan luas hanya dengan perahu kayu dan harus menantang ombak. Emma memang belum menikah, tetapi Emma memposisikan diri jika seperti Bu Rahma. Jangan tanya berapa waktu yang dia korbankan demi menghidupi ketiga putrinya, jangan tanya berapa kesenangan pribadi yang beliau korbankan demi menyenangkan hati ketiga putrinya. 

   Bagaimana dengan para ibu yang lain di luar sana? yang mungkin secara pekerjaan lebih rendah dibandingkan Bu Rahma. Para ibu yang harus menghidupi anak-anaknya sendiri entah ditinggal suami selamanya atau bercerai. Para ibu yang harus mencari nafkah dan berperan ganda. Menjadi seorang ayah dan ibu. Menjadi wanita tangguh dengan penuh kelembutan. Jika batin menjerit hingga menyerah, maka habislah sudah.

Dalam malam kadang aku berpikir mengapa seorang lelaki tega melepaskan tanggung jawabnya begitu saja sebagai seorang ayah..
Jika membenci wanita yang dulu dinikahi, mengapa harus mengorbankan kebahagiaan anak..
Apa tidak bisa sejenak direnungkan..
Dia itu seorang wanita, seburuk apapun sifatnya hingga bercerai..
entah siapa yang lebih dulu ingin bercerai..
Dia tetaplah seorang wanita,
Wanita yang sanggup memikul beban sebesar gunung..
Meskipun sebenarnya dia ingin menghentikan waktu dan berkata..
"Bagaimana jika ini terjadi kepada ibumu?"

***

Karena Aku Wanita..
W-A-N-I-T-A
Tahukah Engkau siapa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram?
Dialah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim A.S
Tahukah Engkau siapa yang pertama kali beriman kepada Rosullulah?
Dialah Siti Khadijah, istri pertama Rosullulah.
Tahukah Engkau siapa yang pertama kali menumpahkan darah di jalan Allah SWT?
Dialah Syahidah Sumayyah, ibu Ammar bin Yasir.
Tahukah Engkau bahwa surga berada dibawah telapak kaki ibu..
Dialah wanita seutuhnya.
Tahukah Engkau bahwa Allah SWT menurunkan surat An-Nisa..
Itulah surat bernama wanita, tidak ada surat bernama Ar-Rijaal (laki-laki)
Sudah tahukah Engkau sekarang..
Betapa mulianya wanita..

***

MENGAPA Wanita Sering Menangis?

   Dari dua kisah diatas yaitu temanku dan tentang Bu Rahma. Apa mereka tidak pernah menangis? jelas sering. Janga katakan bahwa wanita lemah dan cengeng. Apa menurutmu ibumu dan nenekmu tidak pernah menangis?

Karena menangis itu yang membuat wanita istimewa..
Keistimewaan yang sangat penuh arti..
Dengan menangis wanita sanggup menguatkan tekatnya ..
Dengan menangis wanita sanggup menghadapi hidupnya..
Dengan menangis wanita sanggup melapangkan hatinya..


Setetes air mata yang  jatuh..
Saat itu juga..
Secercah harapan datang..

Karena aku wanita..
Aku sanggup melakukannya..

***

Keep writing, always inspiring#30dwc




  


No comments:

Post a Comment