Thursday 5 November 2015

NO EXCUSE: BUKAN HANYA KEWAJIBAN TETAPI BUKTI CINTA

“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…” (Q.S Al-Ahzab:59)




Sinar matahari menyapa hingga hujan tak kunjung mendatangi..
Kami berempat yang sedang asyik mengobrol sambil menunggu Mbak Nia datang tiba-tiba..

"Itukan Dinda..." kata indah temanku.
"Astagfirullah.." lanjutnya.
"Dinda siapa? emang kenapa?" tanyaku heran.
"Dinda itu temen kuliahku, kalau di kampus pakek jilbab tapi kok tadi aku liat nggak.." jawabnya.
"Mungkin Surabaya yang belum diguyur hujan jadi dia gerahh trus lepas deh.." celutuk Nita salah satu temanku.
"pliss deh.. itu bukan alasan!" jawab Mbak Yuli.
"Hemm.. Mbak Nia kok belum datang seh.." jawabku mengalihkan pembicaraan.

Siang itu kami ada kegiatan rutin tiap minggu yaitu liqo' semacam kajian islam dalam kelompok kecil hanya 5-10 orang. Tapi biasanya yang datang maksimal 5 orang. Dan kajian kala itu membahas tentang perbedaan hijab, jilbab dan kerudung. Dalam liqo' selalu diselingi pembacaan ayat al-qur'an dan bedah hadist. Sungguh nikmat mana yang engkau dustai, berkumpul dengan mereka pejuang surga..

***
Setelah selesai kami berempat kami duduk di teras masjid dan sedikit mengobrol..

"Jadi hijab itu hanya pembatas ya, benda yang menutupi sesuatu" kata Nita kepada kami.
"Yuhuu.. gue pakek jilbab mbak broo.." jawabku dengan pede.
"Ane juga mbak broo.. menutup seluruh badan kecuali telapak tangan dan wajah" jawab Indah tidak mau kalah.
"Dan kita semua sebaiknya memakai khimar untuk menutupi hingga dada..Jangan pakek kerudung yang tidak sampai menutupi dada.." sela Mbak Yuli sambil menepuk pundakku dan Nita.
***

Bagaimana aku tidak mencintaimu..
Ibarat fall in love..
Aku butuh proses untuk mencintaimu..
Tapi mata ini tak bisa bohong..
Pandanganku tak bisa lepas darimu..
Kepala ini rasanya gerah jika tidak bersamamu..
Dada ini malu dengan parahnya jika tak kau selimuti..
Seiring waktu seakan metarmofosis ini membuahkan hasil..
Engkau bersamaku..
Bukan Hanya Kewajiban..
Tetapi Juga Bukti Cinta..
Wahai..Jilbabku..
Ini bukti cintaku kepada-Mu Ya Robb..
No Excuse..
Untuk melepaskan..

***

"Kok belum pulang?" tanya Mbak Nia yang tiba-tiba datang dari belakang kami.
"Hehe... iya mbak biasa forum sponsor" jawab Mbak Yuli.
"Aku kadang pakek kerudung bukan jilbab.." kataku dengan penuh penyesalan.
"Aku juga, udaa jangan bete' gitu ayok kita sama-sama berproses biar lebih cinta sama ini.." jawab Indah sambil memegang jilbabnya.
"Yang terpenting akhlak kita diperbaiki pula dek ya" jawab Mbak Nia kepada kita berempat.
"Ayok pulang uda soree ni.." kata Nita sambil menggandeng tangan Indah.

   Inilah aku.. inilah kami.. dengan penuh kejujuran dan keterbukaan kekurangan masing-masing.. kami ada bukan hanya sebagai teman untuk mengobrol dan bertukar pikiran tetapi saling mendukung dan mengingatkan untuk terus berproses dalam mencintai Allah SWT dan Rosulullah.

***

Dan di suatu malam..
"Em..Emma.." kata Lala dengan nada tak sabar.
"Apa?" jawabku yang sedang asyik membaca buku "orang jujur tidak sekolah" dari mas Andri Rizki putra#promote bentar yaa hehe..
"Kemarin cowokku bilang katanya lebih suka aku lepas jilbab, katanya keliatan lebih natural" jawab Lala.
"WHAT? natural dari HONGKONG.." jawabku yang langsung spontan marah sambil meletakan buku langsung di atas meja.
"La PUTUSIN COWOKMU saiki langsung.. ni.. telpon dia sekarang juga!" sambil aku menyodorkan handphoneku.
"Parah.. kita berjilbab itu bukan hanya kewajibab. bukan hanya biar mengurangi dosa ayah kita, tapi ini juga Bukti Cinta kita kepada Allah.." kataku kesal sambil menepuk pundak kiri si Lala.
"Terus kamu nuruti dia?" tanyaku penasaran.
"Ya nggaklah Em.. aku nggak sebodoh itu nuruti dia.." jawabnya tanpa keraguan#kayaknya hehe..
"Malu rasane kayak habis ditelanjangi di depan umum kalo aku kudu lepas ni jilbab" lanjut si Lala dengan tatapan mata yang penuh kepiluan.
"Uda putusin aja.. kata uztad felix siauw.." jawabku sambil tersenyum manis#hehe..
***

Sekian tulisan Emma kali ini teman-teman. Semoga bermanfaat ya..
Emma hanya perempuan biasa yang sedang berproses menjadi luar biasa untuk bapakku, ibuku, suamiku kelak dan lingkungan yang mendukung metamorfosis perubahanku.

Keep writing, always inspiring#30DWC

No comments:

Post a Comment