Thursday 25 February 2016

INIKAH SAHABAT?

Rosulullah S.A.W bersabda: jika kamu disakiti oleh sahabatmu sendiri, maka istighfarlah untuk dia sebanyak 70 kali

"Mengapa kamu tetap baik dengan sahabat yang sudah menyakitimu, mbak?"

Pertanyaan diatas dilontarkan oleh adikku sendiri. Dia sangat memahami kelemahanku, salah satunya yaitu "tidak tega". 

Aku bukan penyabar tetapi aku akan usahakan itu..
Aku bukan pemaaf tetapi aku akan usahakan itu..
Karena aku menganggapmu sahabatku..
Setidaknya kau masih ingat hari ulang tahunku..
-HEF-
 
Jika aku disakiti seseorang, aku akan berusaha mencari tau alasannya. Aku akan terus memaksa agar dia yang menyakitiku mau menjelaskan alasannya. Tetapi, ketika dia terus menyakitiku dan tidak menyadarinya, aku akan menghindari dia bahkan tidak mau berkomunikasi lagi dengannya untuk sementara waktu. Setelah itu aku akan memaafkannya, tetapi aku tidak mau terlalu akrab lagi.

 APALAGI SAHABAT..
Dikatakan sahabat karena antara satu dan yang lain saling memahami dan menerima sifat buruk..
Dikatakan sahabat karena antara satu dan yang lain saling memberi dan menolong tanpa pamrih..
Dikatakan sahabat karena antara satu dan yang lain saling perhatian dan menyayangi sedekat dan sejauh apapun jarak..

Dan jujur..
Aku banyak mengalami kisah pahit tentang persahabatan..
Entah aku yang terlalu baik, terlalu sensitif, terlalu ikut campur atau terlalu cuek..

Jika aku TERLANJUR suka dengan seseorang, dalam artian aku sangat menghargai dia, aku akan bersikap baik dengan dia bahkan terlalu baik. 

INIKAH SAHABAT?

Aku pernah memiliki sahabat kecil sejak SD hingga kelas satu SMP. Dulu kami sering menghabiskan waktu berdua. Kalau berangkat dan pulang sekolah selalu bersama. Sampai-sampai kami memiliki sepatu dan tas sekolah yang sama. Aku selalu melindunginya jika dia "dijahili" dengan teman-teman, apalagi jika sampai menangis. Hingga saat duduk di kelas satu SMP, kami berada di sekolah yang sama. Saat dia menyukai seorang cowok, aku ikut mencari tahu tentang cowok yang disukainya. Saat dia menyukai ekstrakulikuler basket, aku ikut menemaninya. Padahal aku lebih suka ikut PMR dan membaca buku. 

Tetapi kebersamaan kami berakhir sejak kelas dua SMP. Dia telah memiliki teman-teman akrab yang baru. Dan jujur dia lebih gaul daripada aku. Dia yang lebih dulu merasakan jatuh cinta, berdandan modis dan sudah tidak naik sepeda ontel lagi ke sekolah. Sedangkan aku masih betah dengan dandanan cupu, berkacamata, berkuncir, rok dimajukan ke atas seperti jojon dan kaos kaki panjang selutut. Bayangkan saja bagaimana rupaku saat itu. Iya, dulu saat SD-SMP aku belum berhijab seperti sekarang.

Aku juga pernah memiliki sahabat saat duduk di bangku kuliah. Saat OSPEK hingga duduk di semester akhir kami bersama. Tetapi, sejak semester enam persahabatan kami pecah. Pertengkaran dan perdebatan sering muncul. Kami tidak lagi sama seperti sebelumnya. Entahlah, perbedaan menonjol kami saat itu adalah dia lebih cantik dan gaul daripada aku. Dia sudah pernah pacaran dengan beberapa cowok keren sedangkan aku, satu saja belum pernah. Bukannya aku tidak laku tetapi aku belum ingin pacaran. Beberapa cowok yang dekat denganku, bagiku cukup menjadi teman saja. Bukan berarti aku tidak pernah suka cowok, itu lain cerita.

Kami sering berbeda pendapat dan pandangan baik dari segi pemahaman pacaran, pemahaman agama, pergaulan, kesukaan akan benda, hobby dan lainnya. Tetapi aku kami selalu rukun jika tentang mata kuliah. Kami saling mendukung satu sama lain. Hingga suatu ketika, aku sudah dibatas kesabaranku. Iya berarti aku memang tidak sabar. Aku suka memendam perasaan baik maupun brk terhadap seseorang yang sudah dekat denganku. Alasanku klise sekali yaitu "tidak tega" jika harus menyakiti perasaannya. TETAPI mengapa malah aku yang disakiti dan dia tidak merasa? terlalu kompleks permasalahan kami. Dan pada akhirnya aku sudah memaafkannya tetapi aku sudah tidak mau lagi terlalu akrab. Mungkin sudah saatnya aku move on dan lebih menyayangi diriku sendiri.

KAU MAU TAU KENAPA AKU TETAP BAIK DENGAN SAHABAT YANG SUDAH MENYAKITIKU, ITU KARENA..

Karena aku tak akan pernah sengaja memutus hubungan dengannya..
Kecuali dia sendiri yang menginginkannya dengan perubahannya..
Setiap orang memang berubah dan perubahan itu mutlak..
Tapi bukan berarti dia harus merubah sikap baik sahabatnya..
Sengaja atau tidak..
Merasa atau tidak..
Memang sudah waktunya seseorang itu bosan dengan yang lama..
Karena merasa tidak berubah ke arah yang lebih baik dengannya..
Memang sudah waktunya seseorang mencari yang baru..
Bukan berarti melupakan dan membuang yang dulu..
Tetapi terus berpikir maju..
Karena hidupku ada di tanganku, dan hidupnya ada dengannya..

Mungkin aku bukan sahabat yang tepat untuknya..
dan mungkin Allah mempertemukan kami justru untuk ini..
Untukk pertengkaran, perbedaan yang tidak berujung..
Agar kami saling merenung..
Apa yang baik dipertahankan..
Dan yang buruk ditinggalkan..

You never know they wanna be your best friends
Until they come in your days with their own 
-HEF-



 

No comments:

Post a Comment