Wednesday 2 March 2016

SATU SISI SAYAP UNTUK KE SURGA

AKU MASIH MEMILIKI SATU SAYAP SISI KIRI UNTUK TERBANG KE SURGA
DAN AKU MASIH MENCARI SISI YANG LAIN..
satu sisi sayap yang telah bersamaku adalah ayah..
DAN yang satunya lagi.. masih dalam penantian do'a..


Aku sangat iri kepada mereka berdua. Sepasang mata ini tidak bisa lepas dari pandangan terhadap dua insan yang saling jatuh cinta untuk ke sekian kalinya. Bukan karena keduanya masih muda apalagi masih terlihat menawan. Tetapi waktu yang mengajarkan keduanya untuk saling memiliki ketidaksempurnaan satu sama lain. Iya, ketidaksempurnaan. 

JIKA BICARA TENTANG CINTA
AKU BUKAN AHLINYA
TAPI SETAHUKU
KETIDAKSEMPURNAAN JUSTRU LATAR BELAKANG CINTA
-HEF-



Dari ketidaksempurnaan inilah cinta mereka berdua tetap terjalin hingga usia senja. Yang satu egois, yang satu sabar. Yang satu suka ngambek, yang satu humoris. Sungguh tak akan ada habisnya bicara tentang cinta.

 "Heemm.. nek, penglihatan nenek sudah rabun, berjalanpun harus berpegang tongkat. Tetapi mengapa nenek masih bisa menyiapkan sarapan untuk kakek?"

Senyuman beliau memecah keheningan pertanyaanku.

"Nenek apa tidak capek. Lihat saja si kakek sekarang. Untuk berjalan saja tidak mampu, untuk ke kamar mandi harus digendong. Apalagi untuk mendengarkan nenek bicara.."

Si nenek tetap menjawab pertanyaanku dengan senyuman. Kemudian beliau memelukku dengan erat namun terasa begitu hangat. Dan...

"Cepatlah menikah, biar kamu tau jawabannya"

Jawaban si nenek langsung memecah keheningan di kamar nenek siang itu.

"Haha.. ada .. ada.. aja nih nenek.."

***

Tanpa perlu dijawab sebenarnya aku sudah tahu jawabannya. Iya mungkin, aku hanya mencoba untuk menjawabnya sendiri. Kakek adalah satu sisi sayap nenek yang kedua setelah ayah nenek. Beliau begitu mencintai kakek. Iya terlihat dari tatapan mata nenek yang seduh namun begitu tulus.

SATU SISI SAYAP INI
YANG AKAN MEMBAWA DIRI KE SURGA
SAYAP YANG TAK AKAN PERNAH TERTUKAR
APALAGI LEPAS
KARENA DIA TAHU SIAPA PEMILIKNYA
-HEF-

Mereka berdua memang sudah tidak muda lagi, untuk kencan dan jalan berdua saja sudah tidak mampu. Kehadiran keduanya yang saling menguatkan. Tidak perlu saling mendengar apalagi saling bicara, tidak perlu saling berpegangan tangan bahkan berpelukan. Cukup saling "ADA", saling hadir dalam dekapan hari dan hari. Tidak ada hitung-menghitung berapa jerih payah masing-masing APALAGI bicara tentang siapa yang paling menyayangi dan mencintai. karena KEBAHAGIAAN bisa tercipta disaat keduanya bersama, bersama-sama memutuskan untuk saling TULUS MENCINTAI. Jika takdir berkata lain, KEBAHAGIAAN itu tidak akan sirna. KARENA MERASAKAN KEHADIRAN, TIDAK PERLU SALING BERTATAP MUKA. Ingat, Sepasang sayap tidak akan pernah lepas dari pemiliknya justru akan menemani sepanjang masa hingga ke surga.

TAKDIR MEMBUAT PASANGAN SALING BERSAMA
TAKDIR JUGA YANG MEMBUAT SALING BERPISAH
NAMUN TIDAK BENAR-BENAR BERPISAH
-HEF-

Peluk hangat untuk sayap pertamaku yaitu ayah..
Dan pelukan do'a untuk sayap keduaku yang selalu dijaga Allah SWT 

No comments:

Post a Comment